TUGAS PRILAKU ORGANISASI
PT. DIRGANTARA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
KOMANG ADITYA WAR ANDIKA
NIM : 120030222
KELAS : F123
PROGRAM STUDI SISTEM
INFORMASI
TAHUN
AJARAN 2011/201
2
|
STIKOM BALI
STRUKTUR
ORGANISASI PT. DIRGANTARA INDONESIA
1. KONSEP
DESAIN ORGANISASI
a. Direktur Utama
Memimpin perusahaan agar menjadi
lebih mandiri secara bisnis serta mampu bersaing dipasar internasional serta
dapat penguasaan teknologi kedirgantaraan beserta pengembangan untuk mengurangi
ketergantungan dari luar.
b. Wakil Direktur Utama
Membantu Direktur Utama untuk
menjadi salah satu perusahaan pendorong pertumbuhan industri nasional serta
menumbuhkan kekuatan bangsa di bidang kedirgantaraan untuk menunjang ketahanan
dan keamanan nasional.
c. Satuan Pengawasan Intern
Melaksanakan system pengamanan
perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap segala kemungkinan
bahaya/bencana agar terdapat kesatuan cara bertindak untuk pencegahan dan
penanggulangan yang berdaya guna dan berhasil guna, sehingga pelaksanaannya
dapat menjamin untuk mewujudkan rasa dan situasi aman, tentram, tertib dan
teratur dalam rangka menunjang visi, misi dan tujuan perusahaan.
d. Divisi Manajemen Resiko
Sebagai pedoman dan arahan tentang
pengelolaan resiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan, untuk meminimalkan dampak negatif yang
kemungkinan akan terjadi.
e. Asisten Pengamanan
Menjadikan pengamanan sebagai bagian
integral dan budaya perusahaan (corporate culture) dan sebagai landasan etika,
perilaku seluruh karyawan (security mindedness) PT. Dirgantara Indonesia, untuk
mendukung terwujudnya perusahaan yang memiliki iklim kerja dan iklim usaha yang
sehat, dinamis dan aman.
f. Direktorat Niaga dan Pengembangan
Usaha
Dibagi menjadi tiga divisi yang terdri
dari :
1. Divisi Riset dan Pengembangan Pasar,
bertugas :
·
Membuat
strategi, kebijakan dan prosedur yang mengarah pada perencanaan riset dan
pengembangan pasar yang handal dalam rangka meningkatkan peluang –peluang bagi
produk-produk perusahaan serta demi tercapainya sasaran-sasaran pemasaran
perusahaan.
·
Memastikan
bahwasanya keputusan-keputusan perusahaan didasarkan peluang dan kebutuhan
pasar.
2. Divisi Integrasi Komersil dan
Pengembangan Usaha
·
Menyiapkan
kreasi-kreasi solusi bisnis untuk mencapai target pemasaran dan penjualan serta
menjaga kesinambungan bisnis persusahaan
3.
Divisi Pemasaran
·
Melakukan
koordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jaa perusahaan dari
seluruh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan.
·
Menjaga
hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan, termsuk adanya
program yang akan datang.
g. Direktorat Teknologi
Dibagi
menjadi lima divisi yang terdiri dari :
1. Divisi Pusat Pengembangan teknologi
Sebagai pedoman dan arahan dalam
proses pemilihan dan penentuan langkah yang diperlukan untuk mengembangkan
teknologi yang akan diintegrasikan ke dalam produk dan produk yang terkait
dengan teknologi kedirgantaraan serta menjaga kesiapan seluruh peralatan
pengembangan teknologi sehingga dalam mengintegrasikan seluruh proses
pengembanga teknologi dan peralatan yang dipilih akan dicapai rangkaian proses
yang paling efisien, efektif dan kompetitif.
2. Divisi Pusat Pengambangan Pesawat
Terbang Sebagai pedoman dan arahan dalam merancang, mengelola serta melaksanakn
publikasi dan komunikasi antara perusahaan dengan publik perusahaan, baik
internal maupun external melalui berbagai media komunikasi massa untuk
menciptakan hubungan baik dan harmonis dalam upaya menjaga meningkatkan citra
perusahaan
3. Divisi Pusat Uji Terbang
Sebagai pedoman dan arahan dalam
pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sistem informasi manajemen di dalam
perusahaan, sehingga dapat mendukung bisnis perusahaan secara efektif, efisien
dan pada tingkat resiko yang dapat dikelola perusahaan serta dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan.
4. Divisi Pusat Laboratorium Uji dan
Pengukuran
Sebagai pedoman dan arahan tentang
hirarki, penyiapan, pemeriksaan, persetujuan dan penerbitan command media,
tulisan dinas sera system administrasinya agar tercapai visi, misi dan tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien.
5. Divisi pusat Keselamatan dan
Sertifikasi
Sebagai pedoman dan arahan dalam
pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang bertujuan
untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan mitra kerja serta
lingkungannya.
h. Direktorat Operasi / Produksi
Dibagi menjadi dua divisi yang
terdiri dari :
1. Divisi Logistik dan Kawasan Berikat
·
Menghimpun,
menganalisa supplier yang masih bermasalah baik secara sistem maupun manual.
·
Membuat
proposal pengganti material pesawat ke Enggineering.
2. Divisi Pengembangan Sistem Produksi
·
Sebagai
pedoman dan arahan pengelolaan pengadaan barang/material, property dan jasa
dengan menjamin pelaksanaan yang transparan, memperhatikan mutu yang tinggi,
harha yang optiman, etika bisnis yang layak, tepat waktu, menjaga citra
perusahaan serta kepercayaan dari pelanggaran dan pemasok.
i.
Direktorat
Keuangan
Dibagi menjadi tiga divisi yang
terdiri dari :
3. Divisi Perencanaan
Merencanakan, melaksanakan,
menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas untuk masa depan perusahaan
dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan internal.
4. Divisi Pendanaan
Mengatur likuiditas perusahaan dan
bertanggung jawab atas kelancaran, pelaksanaan pengamanan baik penerimaan
maupun pembayaran, serta melakukan pengembangan terhadap penjajagan sumber
pendanaan yang baru yang menguntungkan bagi perusahaan.
5. Divisi Akutansi
·
Merencanakan,
menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan kebijakan akutansi sesuai
perkembangan proses bisnis perusahaan.
·
Mengimplementasikan
dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip akutansi yang ditetapkan Ikatan
Akutansi dalam proses pencatatan akutansi.
j.
Direktorat
Umum
Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri
dari :
1. Divisi Sumber Daya Manusia
Sebagai Pedoman dan arahan untuk
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengakomodasikan prinsip-prinsip
manajemen SDM sehingga terdapat ketersediaan SDM secara efektif dan efisien
sesuai kebutuhan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
mendukung tujuan perusahaan.
2. Divisi Hukum
Merencanakan, mengkoordinir dan
mengendalikan pembuat an pemrosesan semua produk hukum perusahaan dalam bentuk
ketentuan/peraturan hukum guna kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan
serta menerbitkan serta produk hukum dalam bidang bisnis untuk melegitimasi
bisnis perusahaan dan berkewajiban menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul
berdasarkan ketentuan perundang-undangan nasional dan/atau internasional yang
berlaku.
3. Divisi Fasilitas
·
Menciptakan,
mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi bidang usaha Divisi
Fasilitas: penyewaan gedung, transportasi darat/udara, kesehatan,
telekomunikasi, dan lain-lain.
·
Membuat
perencanaan dan pelakanaan pemeliharaan, renovasi dan pengembangan fasilitas.
k.
Satuan
Usaha Aircraft
Memproduksi beragam pesawat untuk
memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan juga mis khusus. Pesawat
berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi, dapat lepas landas dan
mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan
rumput/tanah/dll.
l.
Satuan
Usaha Aerostructure
Didukung oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi dalam manufaktur pesawat,
dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan ketepatan tinggi, seperti:
mesin-mesin canggih, bengkel dan pengelasan.
m. Satuan Usaha Aircraft Services
Dengan keahlian dan pengalaman
bertahun-tahun. Unit Usaha Aircraft Services menyediakan servis pemeliharaan
pesawat dan helikopter berbagai jenis.
n.
Satuan
Usaha Engineering Services
Dilengkapi dengan peralatan
perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji berteknologi serta tenaga
ahli yang berlisensi dan berpengalaman standard internasional, Satuan Usaha Engineering
Services siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang engineering.
o.
Satuan
Usaha Defence
Bisnis utama Satuan Usaha Defence
terdiri dari produk-produk militer, perawatan, perbaikan, pengujian dan
kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi yang
tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata.
2. KONSEP
STRUKTUR ORGANISASI
Ø Faktor
Internal
a. Visi
dan Misi PT. Dirgantara Indonesia
Visi
:
Menjadi perusahaan kelas dunia dalam
industri dirgantara yang berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu
bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keuntungan biaya.
Misi
:
·
Menjalankan
usaha dengan selalu berorientasi pada aspek dan bisnis komersil dan dapat
menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.
·
Sebagai
pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rakayasa,
rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan
komersial dan milliter dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara.
·
Menjadikan
perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing
dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainya.
b. Budaya
Organisasi PT. Dirgantara Indonesia
1.
Solid,
kompak dan bersinergi sebagai tim, bersikaptulus dan terbuka untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.
Profesional,
ahli dan kompeten sesuai dengan norma profesinya.
3.
Excellent,
tekad untuk memperoleh keunggulan dan standar kualitas tertinggi
4.
Enthusiast,
semangat dan gairah dalam bekerjadan menghadapi tantangan.
5.
Dignity,
martabat berlandaskan iman dan takwa.
c. Strategi
PT. Dirgantara Indonesia
·
Dalam
jangka panjang terdapat dua tahap sasaran perusahaan yaitu :
1.
Tahap
konsolidasi dan survival (2001 - 2003)
2.
Tahap
tumbuh dan sehat (2004 dan seterusnya)
·
Langkah-langkah
strategis meliputi empat upaya yaitu :
1.
Reorientasi
bisnis
2.
Restrukturisasi
sumber daya manusia dan organisasi
3.
Restrukturisasi
keuangan dan permodalan
4.
Program
peningkatan kinerja keuangan
Ø Faktor
Eksternal
a. Badan Hukum Dirgantara Indonesia
Perusahaan
Dirgantara Indonesia berbadan hukum menurut peraturan pemerintah No.12 tanggal
5 April 1975 dan mulai diresmikan pendiriannya pada tanggal 23 Agustus 1976.
b. Pengabdian
Masyarakat
Sejak tahun 1995 PT
Dirgantara Indonesia membentuk Tim Pembina Pabrik Domestik (TP2D) yang
bertujuan mendorong pertumbuhan industri nasional. Aktivitas yang dilakukan
adalah pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan SDM kepada industri kecil
dan menengah yang berbasis teknologi. Telah dibina 30 perusahaan yang terdiri
dari industri manufaktur, pemeliharaan bengkel, supplier, laboratorium dan
perusahaan penerbangan. Saat ini sedang disiapkan program yang sama untuk
perusahaan yang tergabung dalam ASPEP (Asosiasi Permesinan dan Pekerjaan
Logam).
3. KONSEP
DESAIN PEKERJAAN
Ø Tata Kerja Perusahaan
Secara garis besar
proses produksi pesawat mencakup beberapa tahapan, diantaranya:
1. Gudang penyimpanan
1. Gudang penyimpanan
Sebelum bahan baku
diproses menjadi komponen terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pengujian
Quality Assurance melalui destruction inspection maupun non-destruction
inspection. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dan adanya korosi.
Selanjutnya bahan baku tersebut ditempatkan di gudang penyimpanan sesuai dengan
spesifikasinya.
2. Pre-cutting
Bahan baku yang sudah
diperiksa dikirim ke bagian pre-cutting sesuai dengan permintaan bagian
produksi disertai job card yang tersedia. Proses ini dilaksanakan antara lain
untuk menghemat bahan yang diproses, memudahkan pelaksanaan dan pengontrolan
bahan. Bahan yang telah dipotong diperiksa kembali oleh Quality Assurance dan
dikirim ke Fabrikasi untuk proses selanjutnya.
3. Fabrikasi
Bagian ini bertugas
membuat komponen pesawat terbang dan helikopter serta membuat dan menyiapkan
tool dan jig sebagai alat bantu pembuatan kompenen. Pembuatan komponen
dilakukan melalui proses permesinan maupun tidak (di machining shop maupun
sheet metal formin). Perlakuan lain yang diterapkan untuk komponen di atas:
a. Heat
treatment
Suatu perlakuan yang
diterapkan terhadap bahan baku sehingga lebih memudahkan proses pembuatan
komponen. Proses yang dilakukan antara lain: pengerasan, pelunakan dan
penormalan kembali. Ketiga hal tersebut di atas dilakukan dengan cara
pemanasan, pendinginan dan kombinasi antara pemanasan dan pendinginan. Komponen
yang memerlukan perlakuan di atas adalah komponen yang dibuat dengan cara
pengepresan.
b. Surface
treatment
Suatu perlakuan
pelapisan komponen secara kimiawi sehingga komponen lebih tahan korosi. Selain
di atas terdapat perlakuan lain terhadap komponen dengan cara chemical milling.
Komponen yang mendapat perlakuan di atas antara lain yang dibuat di sheet metal
forming, machining shop juga komponen-komponen yang dibentuk dengan cara
stretch forming dan rubber press.
c. Pengecatan
dasar
Suatu perlakuan
lanjut agar komponen-komponen di atas lebih tahan korosi. Sebelum
komponen-komponen di atas dirakit dibagian fixed wing dan rotary wing diadakan
pengujian final oleh bagian Quality Assurance sesuai data yang tercantum dalam
dokumen.
4. Rotary
Wing
Bertugas merakit
pesawat helikopter dari struktur awal sampai final, termasuk di dalamnya mesin,
sistem elektrik, sistem avionik, interior dan sebagainya. Perakitan yang
disesuaikan dengan pesanan atau kebutuhan pemesan yang disesuaikan dengan misi
dan fungsi pesawat tersebut dalam operasi.
5.
Fixed Wing
Bertugas merakit
pesawat bersayap tetap dan proses perakitannya sama seperti rotary wing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar